DE-WESTERNIZATION OF SOCIAL MEDIA DEPENDENCY FOR DA’WAH PURPOSES

Diwesternisasi Kebergantungan kepada Media Sosial untuk Keperluan Dakwah.

Abstract

The role of de-westernization as a concept is to internalize how global knowledge is generated, suggesting an epistemic shift away from Eurocentric ideas. Social and communication studies have long adopted and embrace the empowerment of such ideas until the De-westernization came to being.  On a different spectrum, many Muslim scholars have been deeply involved with the concept of Islamization of knowledge which gained momentum in the 80s. As what Al-Faruqi suggested in the late 1980s, awareness towards Islamization of knowledge requires the Muslims to embrace the legacy of Islamic teaching but at the same time master the modern discipline and find methods of assimilation of both knowledge so that the religion can be shared and disseminated through the modern context. This conceptual paper explores the dependency on the new media especially utilizing the social media platform is what the new dai'e and modern dak'wah have established, knowing really well of its power on the society as a communication platform. These social media such as Facebook and Instagram are used in disseminating and persuading the people towards good deeds. This amongst other things are some of the aspects of de-westernization process that can be seen in this generation in spreading Islamic content and knowledge.

Keywords: De-westernization, da’wah, Islamization of knowledge.

Abstrak

Diwesternisasi ialah konsep yang wujud untuk mendalami pengetahuan global yang dihasilkan dan mencadangkan perpindahan episemik dari idea-idea Eurocentric. Di dalam spectrum yang berbeza ramai cendikiawan Islam telah terlibat secara mendalam dengan konsep Islamisasi pengetahuan yang memulakan momentumnya pada tahun 80an yang dipelopori oleh Al Faruqi yang menggalakkan umat Islam untuk mengamalkan warisan pengajaran Islam tetapi pada masa yang sama belajar untuk menguasai disiplin moden. Kertas konseptual ini membincangkan tentang asimilasi di antara teknologi moden dan barat dnegan pengetahuan Islam supaya ilmu agama dapat dikongsi dan disebarkan melalui konteks moden. Dakwah moden dan pendahwah baru sangat bergantung kepada media sosial disebabkan mereka mengetahui kuasanya dalam masyarakat sebagai wacana komunikasi. Media sosial seperti Facebook dan Instagram digunakan sebagai medan dalam penyebaran nilai-nilai murni dan memupuk masyrakat untuk mengamalkannya. Ini antara lain adalah beberapa aspek proses diwesternisasi yang dapat dilihat dalam generasi ini dalam menyebarkan kandungan dan pengetahuan Islam.

Kata kunci:  Diwesternisasi, Dakwah, Islamisasi Pengetahuan.